Tuesday, January 22, 2013

ibd bab 1-3


1.      IBD Sebagai Bagian Dari MKDU

Mata Kuliah Dasar Umum atau yang lebih sering disebut MKDU merupakan mata kuliah wajib yang ada di semua universitas.  IBD merupakan salah satu komponen dari mata kuliah ini. Dengan adanya matakuliah ini diharapkan dapat mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari hari.
Tujuan dari MKDU sendiri adalah agar mahasiswa memiliki latar belakang pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan Indonesia pada umumnya dan dapat menimbulkan minat mendalami lebih lanjut, dan dengan demikian mahasiswa diharapkan turut mendukung dan mengembangkan kebudayaannya sendiri dengan kreatif.

2.      Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Ilmu budaya dasar merupakan ilmu yang mempelajari tentang dasar dasar kebudayaan. Secara umum pengertian kebudayaan adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani dengan tujuan dapat membantu menyelesaikan masalah-masalah manusia dan kebudayaan sehari-hari.  Ilmu budaya dasar (Basic Humanities) merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Istilah IBD pertama kali di kembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities” yang berarti manusia, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari humanities, diumpamakan seseorang dapat lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.
Dalam ilmu budaya dasar, Prof Dr.Harsya Bactiar membagi tiga kelompok ilmu dan pengetahuan dalam ilmu budaya dasar, yakni:
Ø  Ilmu –ilmu Alamiah (Nature Science)      : Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitian bias 100% benar atau 100% salah.
Ø  Ilmu-ilmu Sosial (Social Science)              :  ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan  yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji metode ini , menggunakan metode ilmiah sebagai pinjaman ilmu ilmu alamiah. Hasil penelitian dengan menggunakan ilmu ini tidak 100% benar, tapi mendekati kebenaran.
Ø  Pengetahuan Budaya (The humanities)   : bertujuan untuk memahami dan mencari  arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji dan meneliti hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa peristiwa dan kenyataan yang bersifat unik ,kemudian diberi arti.

3.      Tujuan Ilmu Budaya Dasar

Penyajian mata kuliah ilmu budaya dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan demikian mata kuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities) akan tetapi IBD semata-mata sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nlai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut IBD diharapkan dapat :
1.Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka

2.Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemansiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.

3.Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bagnsa dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat

4.menguasahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan akan lebih lancer dalam berkomunikasi.


4.     Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar

Berdasarkan dari definisi mengenai IBD yang telah dijalaskan dalam bagian sebelumnya, terdapat beberapa aspek yang terkandung di dalamnya. Aspek-aspek tersebut adalah :
Ø  Aspek kehidupan yang intinya menangani dan mengungkapkan masalah kemanusiaan dan kebudayan dengan pendekatan pengetahuan budaya (The Humanities), dari berbagai macam segi disiplin ilmu kebudayaan atau keahlian maupun ilmu-ilmu gabungan.
Ø  Hakekat manusia yang satu (universal), namun banyak perbedaan- perbedaan antara manusia yang satu dengan yang lainnya. Keanekaragaman tersebut terbentuk akibat adanya perbedaan ruang, tempat, waktu, proses adaptasi, keadaan sosial budaya, lingkungan alam, dimana terwujud dalam berbagai bentuk ekspresi seperti: ungkapan, pikiran, dan perasaan, tingkah laku, dan hasil kelakuan mereka.

 Dari kedua masalah diatas, keduanya merupakan inti masalah yang dibahas dalam mata kuliah IBD. Bagaimana hubungan manusia dengan alam, dengan sesama manusia, dirinya sendiri, nilai-nilai moral dan bagaimana pula hubungan manusia dengan Tuhan menjadi tema sentral dalam Ilmu Budaya Dasar.
Pokok bahasan yang akan dikembangkan adalah :
Ø  Manusia dan cinta kasih
Ø   Manusia dan keindahan
Ø   Manusia dan penderitaan
Ø  Manusia dan keadilan
Ø  Manusia dan pandangan hidup
Ø  Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
Ø  Manusia dan kegelisahan
Ø  Manusia dan harapan.

Kedelapan pokok bahasan itu termasuk dalam karya-karya yang mengcakup dalam pengetahuan budaya. Perwujudan mengenai cinta, misalnya, terdapat dalam karya sastra, tarian, musik, filsafat, lukisan, patung dan sebagainya. Masing-masing pokok bahasan dapat didekati dengan baik menggunakan cabang-cabang pengetahuan budaya secara sendiri-sendiri maupun secara gabungan cabang-cabang tersebut.

Manusia dan Kebudayaan
1.      Manusia
Manusia dianggap sebagai kumpulan dari partikal-partikel yang membentuk jaringan-jaringan system yang dimiliki oleh manusia dalam ilmu kimia. Dalam ilmu fisika,  manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi. Menurut ilmu biologi, manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam makhluk mamalia.
Manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan.dalam ilmu ekonomi, disebut juga homo economicus. Lain lagi dalam ilmu sosiologi, dalam ilmu tersebut manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri .
Sebenarnya banyak sekali unsur-unsur yang membangun manusia, namun dari sekian banyak unsur-unsur itu, di bagi menjadi 2, yakni unsur jasmani dan unsur rohani. Ada dua pandangan tentang unsur-unsur yang membangun manusia, yatu:
a.      Manusia itu terdiri atas empat unsur yang saling berkaitan
Ø  Jasad, yaitu badan kasar manusia yang nampak, dapat diliat, dapat difoto, dapat dilihat danmenempati ruang dan waktu.
Ø  Hayat, yaitu mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak.
Ø  Ruh, yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual danmemahami kebenarand.
Ø  Nafs, dalam pengertian diri atau keakuan yaitu kesadaran akan diri sendiri


b.              Manusia Sebagai Satu Kepribadian Mengandung Tiga Unsur :

Ø   Id merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak tampak. Id juga merupakan libido murni atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex.
Ø  Ego merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, berperan menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh oranglain. Perkembangan ego terjadi antara usia satu dan dua tahun.
Ø  Superego merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan id dan ego, superego yang berkembang secara internal dalam diriindividu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal.

2.      Hakekat Manusia

                        Dalam kamus bahasa Indonesia, hakikat berarti intisari atau dasar. Hakikat juga berarti             kenyataan yang sebenarnya atau sesungguhnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa    hakikat manusia adalah dasar atau kenyataan dari manusia itu sendiri, yakni:
a.      Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh

            Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak abadi. Jika manusia itu meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap. Jiwa terdapat didalam tubuh, tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba, sifatnya abstrak tetapi abadi. Jika manusia meninggal, jiwa lepas dari tubuh dan kembali ke asalnya yaitu Tuhan, dan jiwa tidak mengalami kehancuran. Jiwa adalah roh yang ada di dalam tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber kehidupan.

b.      Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya
                        Kesempurnaannya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia     dilengkapi oleh penciptanya dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat didalam jiwa   manusia. Dengan akal (ratio) manusia mampu menciptakan ilmu   pengetahuan dan teknologi. Adanya nilai baik dan buruk, mengharuskan manusia          mampu mempertimbangkan, menilai dan berkehendak menciptakan kebenaran,             keindahan, kebaikan atau sebaliknya. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang     hanya terdapat pada manusia misalnya :
Ø  Perasaan intelektual             :  perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan. Seseorang merasa senang atau puas apabila ia dapat mengetahui sesuatu, sebaliknya tidak senang atau tidak puas apabila ia tidak berhasil mengetahui sesuatu.
Ø  Perasaan estetis                     : perasaan yang berkenan dengan keindahan. Seseorang merasa senang apabila ia melihat atau mendengar sesuatu yang indah, sebaliknya timbul perasaan kesal apabila tidak indah.
Ø  Perasaan etis              : perasaan yang berkenaan dengan kebaikan. Seseorang merasa senang apabila sesuatu itu baik, sebaliknya perasaan benci apabila sesuatu itu jahat.
Ø  Perasaan diri              : perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan dari yang lain. Apabila seseorang memiliki kelebihan pada dirinya, ia merasa tinggi, angkuh, dan sombong, sebaliknya apabila ada kekurangan pada dirinya ia akan merasa minder.
Ø  Perasaan religius                   : perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan. Seseorang merasa tentram jiwanya apabila ia tawakal kepada Tuhan, yaitu mematuhi segala perintah – Nya dan menjauhi larangan – Nya.

c.       Mahluk biokultural, yaitu mahluk hayati yang budayawi

            Manusia merupakan bagian dari saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan budayawi.

d.      Mahluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan tekologi 
            Manusia mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya. Soren Kienkegaard, seorang filsuf Denmark yang merupakan  pelopor ajaran “eksistensialisme” memandang manusia dalam konteks kehidupan yang nyata, yakni merupakan mahluk alamiah yang terikat dengan lingkungannya yang memiliki sifat-sifat alamiah dan tunduk pada hukum alamiah pula.

                        Manusia pada hakekatnya sama saja dengan mahluk hidup lainnya, yaitu memiliki hasrat dan tujuan. Ia berjuang untuk meraih tujuannya dengan didukung oleh             pengetahuan dan kesadaran.
                        Perbedaan diantara keduanya terletak pada dimensi pengetahuan, kesadaran                  dan keunggulan yang dimiliki manusia dibanding dengan mahluk lain. Manusia sebagai                     salah satu mahluk yang hidup di muka bumi merupakan mahluk yang memiliki karakter        paling unik. Letak perbedaan yang paling utama antara manusia dengan makhluk       lainnya adalah dalam kemampuannya melahirkan kebudayaan.

                        Manusia memiliki beberapa karakteristik, yakni:
Ø  Aspek kreasi
Ø  Aspek ilmu
Ø  Aspek kehendak
Ø  Pengarahan akhlak

3.      Kepribadian Bangsa Timur
Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri. Manusia membutuhkan manusia lainnya untuk dapat berinteraksi dan bertahan hidup. Hal tersebut benar – benar dianut oleh masyarakat pada bangsa timur terutama Indonesia. Rasa kebersamaan yang kuat bisa dibilang sebagai kepribadian bangsa.
            Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang   mempunyai sifat toleransi yang tinggi dan dapat diartikan sebagai suatu sikap yang             dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungan.   
Kepribadian bangsa timur identik menjunjung nilai kesopanan yang lebih tinggi dibanding budaya barat. Selain itu, kepribadian bangsa timur khususnya Indonesia juga       lebih terbuka dan ramah tamah serta lebih bersahabat.Bangsa timur identik dengan benua asia yang penduduknya sebagian besar berambut hitam, berkulit sawo matang dan adapula yang berkulit putih, bermata sipit. Sebagian besar cara berpakaian orang timur lebih sopan dan tertutup mungkin karena orang timur kebanyakan memeluk agama Islam dan menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku. Namun di zaman yang sekarang ini orang timur kebanyakan meniru kebiasaan orang barat yang bertentangan dengan adat istiadat orang timur.
            Pada umumnya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah         unsur kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang terutama sangat mudah dipakai            dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya. Adapula unsur-      unsur kebudayaan asing yang sulit diterima adalah misalnya:
Ø  Unsur-unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi, falsafah hidup danlain-lain.
Ø  Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi
Ø  Pada umumnya generasi muda dianggap sebagai individu-individu yang cepat menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi. Sebaliknya generasi tua, dianggap sebagai orang-orang kolot yang sukar menerima unsur baru
Ø  Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi, selalu ada kelompok-kelompok individu yang sukar sekali atau bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi.

                        Dibawah ini merupakan bagan dari psiko-sosiogram

Bagan-Psiko-Sosiogram.jpg
                        Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa :
           
Ø  Nomor 7 dan 6 disebut sebagai daerah tak sadar dan sub sadar.

            Disebut sebagai daerah tak sadar karena memang sudah tertanam jauh di dalam            diri manusia dan tak mampu disadari bahkan oleh manusia itu sendiri. Sebagai contoh, misalnya dunia mimpi dari manusia itu sendiri. Terkadang didunia mimpi itu sering             timbul karena beberapa hal yang mungkin tidak pernah disadari oleh manusia itu sendiri, bahkan hal itu tidak disadari oleh otak manusia.
Disebut daerah Sub sadar karena sewaktuwaktu unsur-unsur yang sudah tertanam bisa meledak keluar lagi dan mengganggu kebiasaan sehari hari. Sebagai contoh,  yaitu sebuah tragedi buruk yang pernah menimpa manusia itu sendiri atau kita kenal dengan trauma tersendiri yang dimiliki manusia yang sulit untuk dilupakan namun manusia itu ingin melupakannya.
Tragedi buruk itu kita misalkan pada waktu peristiwa Gempa Tsunami di Aceh pada tahun 2006. Pada peristiwa itu, pastinya meninggalkan trauma bagi para korban bencana Tsunami di Aceh. Trauma tersebut sebenernya ingin untuk dilupakan tetapi mereka merasa hal itu sangat sulit dilupakan karena pada saat            itu mereka dalam keadaan sadar.

Ø  Nomor 5 disebut daerah kesadaran yang tidak dinyatakan.

            Maksudnya pikiran pikiran dan gagasan yang ada disimpan sendiri oleh manusia tersebut dan tidak ada seorang lain pun yang dapat mengetahuinya. Misalnya perasaan benci terhadap seseorang. Perasaan itu ada dalam keadaan kita sadar, namun secara tidak langsung hal itu tidak dinyatakan terang-terangan didepan seseorang yang dibencinya. Perasaan itu terkadang hanya bergemelut didalam hatinya dan pikierannya sendiri tanpa ada yang mengetahuinya.

Ø  Nomor 4 disebut daerah kesadaran yang dinyatakan.

            Kebalikan dari nomor 5, ini berarti manusia mengungkapkan kepada orang lain apa yang ada di pikirannya seperti perasaan, pengetahuan dan sebagainya. Misalnya kita lihat dari segi pengetahuan. Seseorang membagi apa yang diketahuinya baik dari buku-buku yang telah dibacanya, atau pengetahuan yang telah dimilikinya.

Ø  Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib.

            Di sini manusia memiliki seseorang atau sesuatu yang dianggap bisa menjadi curahan hati dan tempat untuk meminta bantuan. Tidak selalu manusia yang lain juga melainkan benda, atau makhluk hidup lain pun bisa berada pada lingkaran ini. contoh study kasusnya, misalnya kita lihat segi perasaan, seseorang yang telah menganggap oranglain sebagai seseorang yang mampu untuk menjadi tempat untuk menanmpung berbagai curahan hatinya atau sesuatu yang dirasakannya.

Ø  Nomor 2 disebut lingkaran hubungan berguna.
            Bisa dianalogikan hubungan antara murid dengan guru, pedagang dan pembeli. Pada daerah ini semua hubungan yang ada sudah sering kita lihat berbagai contohnya dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya antara pedagang dan pembeli. Disini mereka saling membutuhkan satu dengan yang lainnya. Pedang membutuhkan pembeli untuk membeli dagangannya, sedangkan pembeli membutuhkan barang untuk dikonsumsinya. Ini adalah suatu hubungan timbal balik yang sudah sangat lumrah terjadi dalam kehidupan kita.

Ø  Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh.

            Lingkaran hubungan jauh berarti pikiran dan gagasan manusia tentang berbagai macam hal. Disini manusia tersebut sudah mulai matang terhadap hal apa saja yang akan dihadapi kedepannya. Sebagai contoh, misalnya sebuah keputusan yang harus diambil seseorang ketika dia dalam sebuah masalah besar yang dihadapinya. Keputusan tersebut begitu cepat diseleksi dalam otaknya. Sepersekian detik dia harus bisa keluar dari masalah tersebut. Tentunya dia sudah memikirkan segala macam hal yang akan dihadapinya kemudian hari.

Ø  Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar.

Maksut dari lingkungan dunia luar berarti tentang pendapat dan pikiran seseorang tentang dunia atau daerah yang belum pernah dikunjungi atau dijumpai. Misalnya saat kita berada diluar dari Negara Indonesia. Kita akan berpikir bahwa Negara yang kita kunjungi itu sangat berbeda dengan Negara dimana kita tinggal yaitu di Indonesia. Hal yang berbeda itu dilihat dari berbagai aspek yang ada. Dilihat dari kebudayaan , pola pikir dan cara hidup manusia dinegara tersebut, dan berbagai macam aspek lainnya.

4.      Kebudayaan
                        Kebudayaan jika dikaji dari asal kata bahasa Sansekerta berasal dari kata             budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa latin, kebudayaan berasal dari kata             colere, yang berarti mengolah tanah. Kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai   segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi manusia dengan tujuan untuk mengolah          tanah atau tempat tinggalnya. Dapat  diartikan sebagai segala usaha manusia untuk   dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di dalam lingkungannya Budaya   dapat pula diartikan sebagai        himpunan pengalaman yang dipelajari, mengacu pada       pola-pola perilaku yang ditularkansecara sosial, yang merupakan kekhususan kelompok     sosial tertentu.
                        Berikut ini merupakan beberapa pendapat tntang kebudayaan yang diungkap       oleh tokoh tokoh kebudayaan:
Ø  Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Ø  Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Ø   Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Ø  Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Ø  Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Ø  Ki Hajar Dewantara,  kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.
Ø  Koentjaraningrat, Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan relajar
Ø  Robert H Lowie, Kebudayaan adalah segala sesuatu yang di peroleh individu dari masyarakat, mencakup kepercayaan, adat istiadat, norma-norma artistic, kebiasaan makan, keahlian yang di peroleh bukan dari kreatifitasnya sendiri melainkan merupakan warisan masa lampau yang di dapat melalui pendidikan formal atau informal.

5.      Unsur Kebudayaan
                        Unsur kebudayaan besar (cultural universal) yang dikemukakan oleh         Koentjaraningrat ada 7 yakni:
1.  Sistem religi yang meliputi;
Ø  Sistem kepercayaan
Ø  Sistem nilai dan pandangan hidup
Ø  Komunikasi keagamaan
Ø  Upacara keagamaan
2.  Sistem kemasyarakatan atau organisasi social yang meliputi;
Ø  Kekerabatan
Ø  Asosiasi dan perkumpulan
Ø  Sistem kenegaraan
Ø  Sistem kesatuan hidup
Ø  Perkumpulan

3.  Sistem pengetahuanmeliputi pengetahuan tentang;
Ø  Flora dan fauna
Ø  Waktu, ruang dan bilangan
Ø  Tubuh manusia dan perilaku antar sesama manusia

4.  Bahasa yaitu alat untuk berkomunikasi berbentuk;
Ø  Lisan
Ø  Tulisan
5.  Kesenian yang meliputi;
Ø  Seni patung/pahat
Ø   Relief
Ø  Lukisan dan gambar
Ø  Rias
Ø   Vokal
Ø  Musik
Ø  Bangunan
Ø  Kesusastraan
Ø  drama
6.  Sistem mata pencaharian atau sistem ekonomi yang meliputi;
Ø  Berburu dan mengumpulkan makanan
Ø  Bercocok tanam
Ø  Peternakan
Ø   Perikanan
Ø  Perdagangan
7.  Sistem perlatan hidup dan teknologi yang meliputi;
Ø  Produksi, distribusi, transportasi
Ø  Peralatan komunikasi
Ø  Peralatan konsumsi dalam bentuk wadah
Ø  Pakaian dan perhiasan
Ø  Tempat berlindung dan perumahan
Ø  Senjata
                        Kebudayaan dapat dibagi dalam dua dua bentuk wujud, yakni:
1)  Kebudayaan material
            Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata. Kebudayaan material juga mencangkup barang-barang, seperti televise, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, dan gedung pencakar langit.

2)  Kebudayaan nonmaterial
            Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, yaitu seperti dongeng, cerita rakyat dan lagu atau tari tradisional. 

6.      Wujud Kebudayaan
            Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu:
1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia : Wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat padakepala-kepala manusia yang menganutnya. atau dengan perkataan lain, dalam alam pikiranwarga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup.
2. Kompleks aktivitas : Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat diamati ataudiobservasi. Wujud ini sering disebut sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri daiiaktivitas-aktivitasmanusia-manusia yang berinteraksi, berhubungan, serta bergaul satu dengan yang lain daridetik ke detik, dari han' ke hari, dan dari tahun ke tahun, selalu menurut pola-pola tertentuyang berdasarkan adat tata kelakuan.
3. Wujud sebagai benda : Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari' berbagai penggunaan peralatansebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya. Aktivitas karya manusia tersebutmenghasilkan benda untuk berbagai keperluan hidupnya.
            Ketiga wujud dari kebudayaan tadi. dalam kenyataan kehidupan masyarakat tak terpisahsatu sama lain. Kebudayaan ideal dan adat istiadat mengatur dan memberi arah kepadatindakan-tindakan dan karya manusia. Baik pikiran-pikiran dan ide-ide , maupun tindakandalam karya manusia. menghasilkan benda-benda kebudayaan fisiknya. Sebaliknya. kebudayaanfisik membentuk suatu lingkungan hidup tertentu yang makin laina makin menjauhkan manusiadari lingkungan alamialmya sehingga mempengaruhi pula pola-pola perbuatannya. bahkanjuga cara berpikirnya.

7.      Orientasi Nilai Budaya
            Menurut C.Kluckhohn dalamkaryanya Variations in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaandi dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusi, yaitu :
1.Hakekat hidup manusia ( MH ), Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstem; ada yang berusahauntuk memadamkan hidup, ada pula yang dengan pola-pola kelakuan tertentu menganggaphidup sebagai suatu hal yang baik, “mengisi hidup".
2. Hakekat karya manusia ( MK ), Setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda, diantaranya ada yang beranggapan bahwakarya bertujuan untuk hidup. karya memberikan kedudukan atau kehormatan, karyamerupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.
3. Hakekat waktu manusia ( WM ),  Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda; ada yang berpandangan mementinganorientasi masa larnpau, ada pula yang berpandangan untuk masa kini atau masa yangakan datang.
4. Hakekat alarn manusia ( MA ), Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam ataumemanfaatkan alam semaksimal mungkin. ada pula kebudayaan yang beranggapanmanusia harus harmonis dengan alam dan manusia harus menyerah kepada alam.
5. Hakekat hubungan manusia ( MN ), Dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, baik secarahorizontal (sesamanya) maupun secara vertikal (orientasi kepada tokoh-tokoh). Ada pula yang berpandangan individualistis (menilai tinggi kekuatan sendiri).

8.      Perubahan Nilai Budaya

            Faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru diantaranya :
1. Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dan' luar masyarakat tersebut.
2. Jika pandangan hidup dan rrilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukanoleh rrilai-nilai agama, dan ajaran ini terjalin erat dalam keselunrhan pranata yang ada.maka penerimaan unsur baru itu mengalami hambatan dan harus disensor dulu olehberbagai ukuran yang berlandaskan ajaran agarna yang berlaku.
3. Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
4. Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
5. Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas. dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunaarmya oleh warga masyarakat yang bersangkutan.


            Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk. Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakatyang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakatdan kebudayaan lain cenderung untuk berubah lebih cepat.
            Perubahan ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru khususnya teknologi dan inovasi.
            Perubahan sosial adalah segala penibahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan didalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai,sikap-sikap dan pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
            Perubahan kebudayaan ialah pembahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki bersama oleh para warga masyarakat atau sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan, antara lain aturan-aturan, norma-nomia yang digunakan sebagai pegangan dalam kehidupan, juga teknologi, selera., rasa keindahan (kesenian), dan bahasa

9.      Perubahan Nilai Budaya

            Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia.

   Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, clan setclah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dcngannya. Tampak baliwa keduanya akhimya merupakan satu kesatuan. Contoh sederhana yang dapat kita  lihat adalah hubungan antara manusia dengan peraturan – peraturan kemasyarakatan. Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia, setelah peraturan itu jadi maka manusia yang membuatnya hams patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa manusia tidak dapat dilepaskan dari kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan perwujudan dari manusia itu sendiri. Apa yang tercakup dalam satu kebudayaan tidak akan jauh menyimpang dari kemauan manusia yang membuatnya.

            Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain. Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu :
                                                                                        
1. Ekstemalisasi, yaitu proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya. Melalui ekstemalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia

2. Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian masyarakat dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia.

3. Intemalisasi, yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakamya sendiri agar dia dapat hidup dengan .baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.

            Manusia dan kebudayaan, atau manusia dan masyarakat, oleh karena itu mempunyai hubungan keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau kebudayaan.

            Contoh-contoh  hubungan antara manusia dengan kebudayaan diantara lain adalah:

1)      Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan

            Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.

2)      Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life )

            Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai.

3)      Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial

            Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.

4)      Kebudayaan khusus atas dasar agama

            Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.

5)      Kebudayaan berdasarkan profesi

            Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.


10.        Dialektis

       Pengertian dialektis atau dialektika disini berasal dari dialog komunikasi sehari-hari. Ada pendapat yang dilontarkan didepan publik.Kemudian muncul tentangan terhadap pendapat tersebut.kedua posisi yang saling bertentangan ini didamaikan dengan sebuah pendapat yang lebih lengkap. Ada 3 tahap dalam proses dialektis, yaitu:

1. Eksternalisasi yaitu proses dimana manusia menekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.

2. Obyektivitasi yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif.

3. Internalisasi yaitu proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia

            Konsepsi Ilmu Budaya Dasar Dalam Kesusastraan
1.     Pendekatan Kesusastraan
                        Sastra berasal dari kata castra berarti tulisan. Dari makna asalnya, sastra meliputi          segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia, seperti catatan ilmu            pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan sebagainya. 
                        Sastra dalam arti khusus yang kita gunakan dalam konteks kebudayaan, adalah    ekspresi gagasan dan perasaan manusia. Jadi, pengertian sastra sebagai hasil budaya          dapat diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya            melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya.
                        Dalam konteks kesenian, kesusastraan adalah salah satu bentuk atau cabang        kesenian yang menggunakan media bahasa sebagai alat pengungkapan gagasan dan      perasaan senimannya. Sehingga sastra juga disamakan dengan cabang seni lain seperti      seni tari, seni lukis, seni musik, dan sebagainya.
                        Sedangkan dalam bahasa Sanskerta, kata seni disebut cilpa. Sebagai kata sifat,    cilpa berarti berwarna, dan kata jadiannya su-cilpa berarti dilengkapi dengan bentuk-  bentuk yang indah atau dihiasi dengan indah. Sebagai kata benda ia berarti pewarnaan,     yang kemudian berkembang menjadi segala macam kekriaan yang artistik. Cilpacastra        yang banyak disebut-  sebut dalam pelajaran sejarah kesenian, adalah buku atau             pedoman bagi para cilpin, yaitu tukang, termasuk di dalamnya apa yang sekarang           disebut seniman. Memang dahulu belum ada pembedaan antara seniman dan tukang.                                Pemahaman seni adalah yang merupakan ekspresi       pribadi belum ada dan seni    adalah ekspresi keindahan masyarakat yang bersifat kolektif. Yang demikian itu ternyata tidak hanya terdapat di India dan Indonesia saja, juga terdapat di Barat pada masa   lampau.
                        Dari dulu sampai sekarang karya sastra tidak pernah pudar dan mati. Dalam        kenyataan karya sastra dapat dipakai untuk mengembangkan wawasan berpikir bangsa.     Karya sastra dapat memberikan pencerahan pada masyarakat modern ketangguhan            yang sangat dibutuhkan dalam pembangunan. Di satu pihak, melalui karya sastra,   masyarakat dapat menyadari masalah-masalah penting dalam diri mereka dan             menyadari bahwa merekalah yang bertanggung jawab terhadap perubahan diri mereka sendiri.
                        Selain melestarikan nilai-nilai peradaban bangsa juga mendorong penciptaan      masyarakat modern yang beradab (masyarakat madani) dan memanusiakan manusia             dan dapat memperkenalkan nilai-nilai kemanusiaan yang universal, melatih kecerdasan        emosional, dan mempertajam penalaran seseorang.
                        Masalah sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar,      karena materi – materi yang diulas oleh ilmu budaya dasar ada yang berkaitan dengan      sastra dan seni.Budaya Indonesia sanagat menunjukkan adanya sastra dan seni           didalamnya.
                        Latar belakang IBD dalam konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia       berkaitan dengan masalah sebagai berikut :
Ø  kenyataan bahwa bangsa indonesia berdiri atas suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yg tercemin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yg biasanya tidak lepas dari ikatan2 primordial, kesukaan, dan kedaerahan .
Ø  Proses pembangunan yg sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya .
Ø  kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan mausia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yg telah diciptakannya .




2.      IBD yang Dihubungkan Dengan Prosa
           
                        Prosa adalah suatu jenis tulisan yang dibedakan dengan puisi karena variasi         ritme (rhythm) yang dimilikinya lebih besar, serta bahasanya yang lebih sesuai dengan    arti leksikalnya. Kata prosa berasal dari bahasa Latin “prosa” yang artinya “terus terang”.
                        Jenis tulisan prosa biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu fakta atau    ide. Karenanya, prosa dapat digunakan untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia,    surat, serta berbagai jenis media lainnya.prosa juga dibagi dalam dua bagian,yaitu prosa      lama dan prosa baru,prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum             terpengaruhi budaya barat,dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan             apa pun.
                        Prosa biasanya dibagi menjadi empat jenis:
Ø  Prosa naratif
Ø  Prosa deskriptif
Ø  Prosa eksposisi
Ø  Prosa argumentative
Berikut ini merupakan 5 komponen yang ada di prosa lama, yakni:
Ø  Deskripsi yang jelas dan panjang mengenai hal-hal fantastis yang berpusat pada kehidupan istana. 
Ø  Banyak unsur bahasa asing sebagai akibat dari pengaruh agama Hindu dan Islam. 
Ø  Tanggal dan nama pengarang tidak tertulis. 
Ø  Khusus prosa narasi yang mendapat pengaruh Islam.
Ø  bBiasanya kisah beredar dari mulut ke mulut tidak ada dokumentasi yang jelas

             5 komponen prosa baru terdiri atas:
Ø  Dinamis, perubahannya cepat
Ø  Rakyat Sentris, mengambil bahan dari rakyat sekitar
Ø  Realistis, bentuknya roman, novel, cerpen, drama, kisah, dsb.
Ø  Di pengaruhi sastra Barat.
Ø  Nama pencipta selalu dicantumkan.

                        Karya sastra prosa lama yang mula-mula timbul dan disampaikan secara lisan,    disebabkan karena belum dikenalnya bentuk tulisan.

                        Setelah masyarakat Indonesia menjadi akrab dengan tulisan, maka karya sastra   berbentuk tulisan pun mulai banyak dikenal. Sejak itulah sastra tulisan mulai dikenal dan     sejak itu pulalah babak-babak sastra pertama dalam rentetan sejarah sastra Indonesia    mulai ada.
                        Prosa lama terbagi atas:
A.      Bidal 
                        Bilal, adalah cara berbicara dengan menggunakan bahasa kias.
B.      Hikayat
            Hikayat berasal dari India dan Arab, yaitu bentuk sastra lama yang berisikan cerita kehidupan para dewa-dewi, peri, pangeran, putri kerajaan, serta raja-raja yang memiliki kekuatan gaib. Kesaktian dan kekuatan luar biasa yang dimiliki seseorang, yang diceritakan dalam hikayat, kadang tidak masuk akal. Namun dalam hikayat banyak mengambil tokoh-tokoh dalam sejarah. Contoh: Hikayat Hang Tuah, Kabayan, Si Pitung, Hikayat Si Miskin, Hikayat Indra Bangsawan, Hikayat Sang Boma, Hikayat Panji Semirang, Hikayat Raja Budiman.
C.      Sejarah atau Tambo
            Sejarah disebut juga Tambo, berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata sajaratun yang berarti pohon. Sejarah adalah salah satu bentuk prosa lama yang isi ceritanya diambil dari suatu peristiwa sejarah. Cerita yang diungkapkan dalam sejarah bisa dibuktikan dengan fakta.

Tambo atau cerita sejarah, kadang tidak sepenuhnya mengandung kebenaran, karena dicampurkan dengan hal-hal yang tidak masuk akal atau dongeng. Selain berisikan peristiwa sejarah, juga berisikan silsilah raja-raja. Sejarah yang berisikan silsilah raja ini ditulis oleh para sastrawan masyarakat lama. Contoh: Sejarah Melayu karya datuk Bendahara Paduka Raja alias Tun Sri Lanang yang ditulis tahun 1612, Tambo Bengkahulu, Silsilah Raja Bugis (Raja Ali Haji)

D.     Dongeng
                        Bentuk sastra lama yang bercerita tentang suatu kejadian yang luar biasa yang    bersifat khayalan dari pengarangnya. Jadi dongeng bukan merupakan cerita yang benar-     benar terjadi. Fungsi dongeng hanyalah sebagai penghibur hati saja atau pelipur lara.          Itulah sebabnya dongeng disebut juga cerita pelipur lara.
            Sedangkan dalam prosa baru:
1)      Roman adalah cerita mengisahkan pelakunya dari kecil sampai mati mengungkapkan adat atau aspek kehidupan suatu masyarakat secara mendetail atau menyeluruh, alur bercabang cabang, banyak digresi
2)       Novel adalah cerita yang mengisahkan konflik para pelaku sehingga terjadi perubahan jalan hidup atau nasib pelaku utama
3)      Cerpen adalah cerita yang mengisahkan konflik para pelaku tetapi tidak mengakibatkan perubahan pada nasib pelaku utama. Ceritanya pendek, alurnya tunggal.
4)      Esai adalah ulasan kupasan suatu masalah, secar a sepintas lalu berdasarkan pandangan pribadi penulisnya bersifat sangat subjektif atau sangat pribadi.
5)       Resensi adalah pembicaraan atau pertimbangan atau ulasan suatu karya buku, tulisan, drama, isinya bersifat memaparkan agar pembaca mengetahui karya tersebut dari berbagai aspek sering juga disertai penilaian dan saran tentang perlu tidaknya karya itu dibaca atau dinikmati.
6)      Kritik adalah karya yang menguraikan pertimbangan baik atau buruk suatu hasil karya dengan member alas an-alasan tentang isi dan bentuk dengan criteria tertentu, sifatnya objektif dan menghakimi.
7)       Biografi adalah karya yang berisi riwayat hidup seseorang
8)       Otobiografi adalah karya yang berisi riwayat hidup sendiri
9)       Analogi adalah atau bunga rampai adalah buku yang berisi kumpulan karya terpilih beberapa orang

3.      Nilai-Nilai Dalam Prosa Fiksi

                        Prosa fiksi disebut juga karya fiksi, biasa juga diistilahkan dengan prosa cerita,     prosa narasi, narasi, atau cerita berplot.  Prosa fiksi tersebut adalah kisahan atau cerita            yang diemban             oleh pelaku-pelaku tertntu dengan pemeranan, latar serta tahapan dan            rangkaian cerita tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin sebuah cerita. Karya fiksi lebih lanjut masih dibedakan dalam berbagai macam        bentuk, baik itu roman, novel, novelet, maupun cerpen.
                        Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa            fiksi) langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Dengan kata         lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai-nilai            yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
1)      Prosa fiksi memberikan kesenangan
            Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dan membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjunginya atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.


2)      Prosa fiksi memberikan intonnasi
            Fiksi memberikan sejenis infonnasi yang tidak terdapat di dalam ensildopedi. Dalam novel sering kita dapat belajan sesuatu yang lebih daripada sejarah atau laporan jurnalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.

3)      Prosa fiksi memberikan warisan kultural
            Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.

4)      Prosa memberikan keseimbangan wawasan
            Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalamanpengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan labih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.
                        Beikut ini merupakan salah satu bentuk dari prosa lama, salah satu contoh prosa lama adalah syair:
Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)



4.      IBD yang Dihubungkan Dengan Puisi
                        Pembahasan puisi dalam rangka pengajaran Ilmu Budaya Dasar tidak akan          diarahkan pada tradisi pendidikan dan pengajaran sastra dan apresiasinya yang mumi.     Puisi dipakai sebagai media sekaligus sebagai sumber belajar sesuai dengan tema-tema   atau pokok bahasan yang terdapat di dalam Ilmu Budaya Dasar.
                        Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian              cabang/ unsur dari kebudayaan. Kalau diberi batasan, maka puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media           bahasa yang artistik/estetik, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
                        Puisi adalah karya sastra padat yang sangat hemat dalam penggunaan kata-kata.             Kekuatannya terletak pada kata-kata yang dipilih, dengan prinsip sedikit kata tapi            banyak makna. Dengan kata lain, bisa disimpulkan bahwa puisi adalah karangan yang      terikat             oleh pemilihan diksi, rima dan suku kata dengan bentuk yang berangkap.
                        Pertumbuhan puisi dimulai dari ungkapan dengan susunan kata dan makna          estetis yang sederhana, seperti: ada ubi ada talas, ada budi ada balas. Seiring perkembangan, susunan kata dan makna estetisnya semakin dalam dan rumit. Dalam            kehidupan sehari-hari, puisi tersebut diciptakan dan berkembang bukan sekedar untuk     hiburan, tapi juga sebagai alat pengajaran dan alat berkomunikasi, baik secara umum maupun khusus untuk ritual keagamaan dan upacara adat.

                        Contoh puisi:

            Apa itu cinta...?

            Datang memberikan kebahagiaan
            Tapi tak jarang juga membawa kedustaan
            Ia dapat mengubah putih menjadi hitam
            Tapi juga bisa mengubah kelam menjadi benderang
            Itulah sepenggalan makan dari cinta

            Cinta...
            Terdiri dari lima huruf, tapi kaya akan makna
            Makna dari setiap tafsiran yang berbeda
            Dia bisa menjadi dewa, yang amat dipuja
            Bagi siapa saja pencobanya
           
            Semua orang pasti pernah merasakan cinta
            Terjun ke lembah asmara
            Bahkan mencoba permainan cinta
            Yang tak dilupa sepanjang masa

            Tapi, tak selamanya cinta membawa bahagia         
            Bahkan banyak yang telah bosan dengan dunia
            Karena telah terhunus pedang cinta
            Pedang yang membuat lupa segalanya

            Banyak hal yang dilalaikan
            Karena cinta yang diutamakan
            Segala dan semuanya dikorbankan
            Demi cinta yang ingin dipuaskan

            Entah berapa banyak tafsiran tentang cinta
            Dari setiap pandangan yang berbeda
            Oh, cinta...
            Begitu banyak makna yang kau punya
            Tapi apabila kita sedang jatuh cinta
            Tak banyak kata yang bisa kita ucapkan untuk mengungkapkannya

                        Dalam membuat puisi seseorang memerlukan kreativitas untuk menyusun           katakata menjadi sebuah rangkaian yang indah. Yang perlu diperhatikan agar kreativitas                seseorang dapat timbul adalah:
Ø  Figura bahasa (figurative language) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb sehinggga puisi menjadi segar, hidup menarik dan memberi kejelasan gambaran angan.
Ø  Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
Ø  Kata-kata yang berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
Ø  Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
Ø  Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan sehingga lebih menggugah hati

                        Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu       Budaya Dasar
            adalah sebagai berikut :
  • Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
  • Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. lni berarti bahwa manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasamya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang terbatas. Dengan pengalaman perwakilan itu sastra/puisi dapat memberikan kepada para mahasiswa memiliki kesadaran (insight-wawasan) yang penting untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sndiri dan tentang masyarakat.
  • Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
  • Dengan membaca puisi mahasiswa dapat diajak untuk dapat menjenguk hati/pikiran manusia, baik orang lain maupun did sendiri, karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang.
  • Puisi dan keinsyafan sosial
  • Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial, yang terlibat dalam isue dan problem sosial. Secara imaginatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa ;
    • penderitaan atas ketidak adilan
    • perjuangan untuk kekuasaan
    • konflik dengan sesamanya
    • pemberontakan terhadap hukum Tuhan
sumber: lupa -___-