Friday, April 3, 2015

Definisi Penalaran dan Istilah-Istilah Penalaran


PENALARAN


1. Definisi Penalaran

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menala

     A.  Definisi Penalaran Menurut Para Ahli 
1.      Keraf (1985: 5) berpendapat bahwa Penalaran adalah suatu proses berpikir dengan menghubung-hubungkan bukti, fakta, petunjuk atau eviden, menuju kepada suatu kesimpulan.
2.      Bakry (1986: 1) menyatakan bahwa Penalaran atau Reasoning merupakan suatu konsep yang paling umum menunjuk pada salah satu proses pemikiran untuk sampai pada suatu kesimpulan sebagai pernyataan baru dari beberapa pernyataan lain yang telah diketahui.


3.      Suriasumantri (2001: 42) mengemukakan secara singkat bahwa penalaran adalah suatu aktivitas berpikir dalam pengambilan suatu simpulan yang berupa pengetahuan.adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.

B. Ciri-Ciri Penalaran
1.      Dilakukan dengan sadar,
2.      Didasarkan atas sesuatu yang sudah diketahui,
3.      Sistematis,
4.      Terarah, bertujuan,
5.      Menghasilkan kesimpulan berupa pengetahuan, keputusan atau sikap yang baru,
6.      Sadar tujuan,
7.      Premis berupa pengalaman atau pengetahuan, bahkan teori yang telah diperoleh,
8.      Pola pemikiran tertentu,
9.      Sifat empiris rasional

C. Metode Dalam Penalaran

Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan deduktif, yaitu :

1)   Penalaran Induktif
Penalaran induktif (prosesnya disebut induksi) mrpkn proses penalaran untuk menarik suatu prinsip atau sikap yang berlaku untuk umum maupun suatu kesimpulan yang bersifat umum berdasarkan atas fakta-fakta khusus.
Keuntungan Menggunakan Penalaran Induktif


  • Pernyataan yang bersifat umum ini bersifat ekonomis
  • Dari pernyataan yang bersifat umum dimungkinkan proses penalaran selanjutnya baik secara induktif maupun deduktiff
Jenis-jenis penalaran induktif:

  • Generalisasi
  • Analogi (Analogi Induktif)
  • Hubungan Sebab-Akibat
2)   Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif (prosesnya disebut deduksi), yaitu cara berpikir yang didasarkan atas prinsip, hukum, teori atau keputusan lain yang berlaku umum untuk suatu hal atau gejala.Contoh:
  • Semua makhluk mempunyai mata. (p. mayor)
  • Si Polan adalah seorang makhluk. (p. minor)
  • Jadi, si Polan mempunyai mata. (kesimpulan)




    D. Istilah Dalam Penalaran

  1)  Proposisi

Proposisi adalah apa yang dihasilkan dengan mengucapkan suatu kalimat. Dengan kata lain, hal ini merupakan arti dari kalimat itu, dan bukan kalimat itu sendiri. Kalimat yg berbeda dapat mengekspresikan proposisi yang sama, jika artinya sama.
Sebuah terdiri dari tiga unsur yakni subyek, predikat, dan kata penghubung. Predikat adalah pengertian yang menerangkan, Subyek adalah yang diterangkan, dan kata penghubung (kopula) mengakui atau memungkiri hubungan antara subyek dan predikat.
Proposisi dibedakan menjadi dua macam yaitu, proposisi emprik atau proposisi dasar dan proposisi mutlak (necessary proposition). Proposisi yang mutlak adalah pernyataan yang dapat diverifikasi secara empiric. Proposisi mutlak adalah proposisi yang jelas dengan sendirinya (self-evident) sehingga tidak perlu dibuktikan secara empris.
 2)  Evidensi 
Evidensi adalah semua fakta yang ada, yang dihubung-hubungkan untuk membuktikan adanya sesuatu. Evidensi merupakan hasil pengukuan dan pengamatan fisik yang digunakan untuk memahami suatau fenomena. Evidensi sering juga disebut bukti empiris.
 3)  Konklusi
Konklusi adalah hubungan antara dua variabel yang disertai oleh teori dan data. Disini fungsi konklusi adalah menjabatani keterkaitan antara varibel yang dengan variabel yang lain dengan disertai oleh teori-teori yang relevan dan juga data-data awal yang relevan dengan kajian dua variabel tersebut.
  E.  Kesalahan Penalaran

Salah nalar dapat terjadi di dalam proses berpikir utk mengambil keputusan. Hal ini terjadi karena ada kesalahan pada cara penarikan kesimpulan. Salah nalar lebih dari kesalahan karena gagasan, struktur kalimat, dan karena dorongan emosi. Salah nalar ada dua macam, yaitu:


      => Salah nalar induktif :
1.      kesalahan karena generalisasi yang terlalu luas,
2.      kesalahan penilaian hubungan sebab-akibat,
3.      kesalahan analogi.

=>  Kesalahan deduktif :
1.      kesalahan karena premis mayor tidak dibatasi;
2.      kesalahan karena adanya term keempat;
3.      kesalahan karena kesimpulan terlalu luas/tidak dibatasi; dan
4.      kesalahan karena adanya 2 premis negatif.

Referensi: 

https://tarirl.wordpress.com/2013/05/16/definisi-dan-penalaran/
http://sucimutiara10.blogspot.com/2013/03/pengertian-penalaran-dan-macam-macam.html
https://ianzhamumtazah.wordpress.com/2012/03/25/penjelasan-istilah-dari-penalaran-evidensi-dan-konklusi/

No comments:

Post a Comment