Monday, October 29, 2012

Manusia


1.      Manusia
Manusia dianggap sebagai kumpulan dari partikal-partikel yang membentuk jaringan-jaringan system yang dimiliki oleh manusia dalam ilmu kimia. Dalam ilmu fisika,  manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi. Menurut ilmu biologi, manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dalam makhluk mamalia.
Manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan.dalam ilmu ekonomi, disebut juga homo economicus. Lain lagi dalam ilmu sosiologi, dalam ilmu tersebut manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri .
Sebenarnya banyak sekali unsur-unsur yang membangun manusia, namun dari sekian banyak unsur-unsur itu, di bagi menjadi 2, yakni unsur jasmani dan unsur rohani. Ada dua pandangan tentang unsur-unsur yang membangun manusia, yatu:
a.      Manusia itu terdiri atas empat unsur yang saling berkaitan
Ø  Jasad, yaitu badan kasar manusia yang nampak, dapat diliat, dapat difoto, dapat dilihat danmenempati ruang dan waktu.
Ø  Hayat, yaitu mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak.
Ø  Ruh, yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual danmemahami kebenarand.
Ø  Nafs, dalam pengertian diri atau keakuan yaitu kesadaran akan diri sendiri.

b.              Manusia Sebagai Satu Kepribadian Mengandung Tiga Unsur :

Ø   Id merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak tampak. Id juga merupakan libido murni atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan sex.
Ø  Ego merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, berperan menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh oranglain. Perkembangan ego terjadi antara usia satu dan dua tahun.
Ø  Superego merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia limatahun. Dibandingkan dengan id dan ego, superego yang berkembang secara internal dalam diriindividu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal.

2.      Hakekat Manusia
                        Dalam kamus bahasa Indonesia, hakikat berarti intisari atau dasar. Hakikat juga berarti             kenyataan yang sebenarnya atau sesungguhnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa    hakikat manusia adalah dasar atau kenyataan dari manusia itu sendiri, yakni:
a.      Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh

            Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak abadi. Jika manusia itu meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap. Jiwa terdapat didalam tubuh, tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba, sifatnya abstrak tetapi abadi. Jika manusia meninggal, jiwa lepas dari tubuh dan kembali ke asalnya yaitu Tuhan, dan jiwa tidak mengalami kehancuran. Jiwa adalah roh yang ada di dalam tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber kehidupan.

b.      Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya
                        Kesempurnaannya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia     dilengkapi oleh penciptanya dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat didalam jiwa   manusia. Dengan akal (ratio) manusia mampu menciptakan ilmu   pengetahuan dan teknologi. Adanya nilai baik dan buruk, mengharuskan manusia          mampu mempertimbangkan, menilai dan berkehendak menciptakan kebenaran,             keindahan, kebaikan atau sebaliknya. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang     hanya terdapat pada manusia misalnya :
Ø  Perasaan intelektual             :  perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan. Seseorang merasa senang atau puas apabila ia dapat mengetahui sesuatu, sebaliknya tidak senang atau tidak puas apabila ia tidak berhasil mengetahui sesuatu.
Ø  Perasaan estetis                     : perasaan yang berkenan dengan keindahan. Seseorang merasa senang apabila ia melihat atau mendengar sesuatu yang indah, sebaliknya timbul perasaan kesal apabila tidak indah.
Ø  Perasaan etis              : perasaan yang berkenaan dengan kebaikan. Seseorang merasa senang apabila sesuatu itu baik, sebaliknya perasaan benci apabila sesuatu itu jahat.
Ø  Perasaan diri              : perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan dari yang lain. Apabila seseorang memiliki kelebihan pada dirinya, ia merasa tinggi, angkuh, dan sombong, sebaliknya apabila ada kekurangan pada dirinya ia akan merasa minder.
Ø  Perasaan religius                   : perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan. Seseorang merasa tentram jiwanya apabila ia tawakal kepada Tuhan, yaitu mematuhi segala perintah – Nya dan menjauhi larangan – Nya.

c.       Mahluk biokultural, yaitu mahluk hayati yang budayawi

            Manusia merupakan bagian dari saling tindak atau interaksi faktor-faktor hayati dan budayawi.

d.      Mahluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan tekologi 
            Manusia mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya. Soren Kienkegaard, seorang filsuf Denmark yang merupakan  pelopor ajaran “eksistensialisme” memandang manusia dalam konteks kehidupan yang nyata, yakni merupakan mahluk alamiah yang terikat dengan lingkungannya yang memiliki sifat-sifat alamiah dan tunduk pada hukum alamiah pula.

                        Manusia pada hakekatnya sama saja dengan mahluk hidup lainnya, yaitu memiliki hasrat dan tujuan. Ia berjuang untuk meraih tujuannya dengan didukung oleh             pengetahuan dan kesadaran.
                        Perbedaan diantara keduanya terletak pada dimensi pengetahuan, kesadaran                  dan keunggulan yang dimiliki manusia dibanding dengan mahluk lain. Manusia sebagai                     salah satu mahluk yang hidup di muka bumi merupakan mahluk yang memiliki karakter        paling unik. Letak perbedaan yang paling utama antara manusia dengan makhluk       lainnya adalah dalam kemampuannya melahirkan kebudayaan.
                        Manusia memiliki beberapa karakteristik, yakni:
Ø  Aspek kreasi
Ø  Aspek ilmu
Ø  Aspek kehendak
Ø  Pengarahan akhlak

No comments:

Post a Comment